Ketegangan Memuncak: AS Serang Fasilitas Nuklir Iran, Israel Terlibat

Negosiasi antara Iran dan negara-negara Eropa mengenai program nuklir menemui jalan buntu, diperparah dengan konflik yang berkepanjangan dengan Israel. Penolakan Iran untuk berunding dengan Amerika Serikat (AS) memicu respons keras. Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan rudal ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, yaitu Natanz, Esfahan, dan Fordow.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di media sosialnya, Trump mengklaim bahwa Fordow telah hancur total. Ia menekankan kekuatan militer AS dan menyerukan perdamaian.

Israel dikabarkan "berkoordinasi penuh" dengan Washington dalam serangan tersebut. Setelah serangan dilancarkan, Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Aksi ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran udara antara Israel dan Iran selama lebih dari seminggu, yang menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Israel mengklaim serangan ini bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, meskipun Iran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Di AS sendiri, beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik berpendapat bahwa Trump seharusnya mendapatkan izin dari Kongres sebelum mengerahkan militer AS untuk memerangi Iran.

Sebelumnya, militer Israel juga mengklaim telah melancarkan serangkaian serangan lain di Iran barat daya, menargetkan puluhan target militer.

Scroll to Top