Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Eutelsat, perusahaan satelit Eropa, mengalami lonjakan signifikan sebesar 31% pada Jumat (20 Juni 2025). Pemicunya adalah pengumuman peningkatan modal sebesar 1,35 miliar euro (sekitar Rp23,4 triliun) yang dipimpin oleh pemerintah Prancis dan didukung oleh para investor lainnya.
Dana segar ini, bersamaan dengan rencana restrukturisasi utang, akan digunakan untuk mendukung investasi Eutelsat dalam pengembangan kemampuan Low Earth Orbit (LEO), dengan fokus pada layanan business-to-business (B2B) dan business-to-government (B2G).
Setelah peningkatan modal ini, pemerintah Prancis akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 29,99% dari modal dan hak suara. Posisi berikutnya ditempati oleh Bharti Space Limited dari India dengan 18,7%.
"Sebagai satu-satunya operator Eropa dengan jaringan LEO yang beroperasi penuh, Eutelsat memiliki posisi strategis untuk mendukung sektor-sektor vital seperti komunikasi militer, keamanan siber, dan konektivitas pemerintah yang aman, sejalan dengan tujuan Uni Eropa dan NATO untuk otonomi strategis," demikian pernyataan perusahaan.
Perusahaan juga menambahkan bahwa investor lain, termasuk dari Inggris, berpotensi bergabung dalam peningkatan modal ini di masa mendatang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui postingan di platform X menyatakan bahwa penguatan posisi Eutelsat akan "memastikan kemandirian strategis Prancis dan membuka jalan bagi Eropa." Ia juga mengindikasikan akan membahas keputusan tersebut di Paris Air Show.
Eutelsat menggunakan roket dari perusahaan seperti SpaceX milik Elon Musk untuk menempatkan satelitnya di LEO dan orbit geostasioner (GEO). Pasca akuisisi OneWeb pada tahun 2023, Eutelsat menjadi operator satelit terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan.
Sebelumnya, Eutelsat mengumumkan kesepakatan 10 tahun dengan angkatan bersenjata Prancis untuk menyediakan sumber daya ruang angkasa dengan akses prioritas pada konstelasi satelit OneWeb LEO.
Saham Eutelsat menunjukkan volatilitas tinggi sepanjang tahun ini. Sempat mengalami lonjakan pada bulan Maret karena ekspektasi sebagai alternatif Eropa untuk Starlink, saham kemudian mengalami penurunan tajam. Hingga saat ini, saham telah meningkat 69% sepanjang tahun.
Awal tahun ini, Eutelsat dikabarkan memiliki peluang untuk menggantikan Starlink di Ukraina. Namun, dengan meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Ukraina, Starlink tetap mempertahankan kehadirannya di negara tersebut.