Gelombang ketegangan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat terus memanas. Situasi ini dipicu oleh serangan udara yang diklaim Amerika Serikat terhadap beberapa situs nuklir Iran, termasuk fasilitas Fordow yang sangat vital.
Foto satelit terbaru memperlihatkan aktivitas signifikan di sekitar Fordow, dekat Qom. Tampak sejumlah kendaraan militer dan struktur pelindung kendaraan baru berjarak sekitar satu kilometer dari kompleks nuklir bawah tanah tersebut. Pergerakan alat berat seperti bulldozer dan truk-truk besar juga terdeteksi di dekat gerbang utama, mengindikasikan adanya aktivitas konstruksi atau penguatan sistem pertahanan.
Fordow, yang dibangun jauh di dalam pegunungan, merupakan fasilitas pengayaan uranium penting bagi Iran. Lokasinya yang tersembunyi membuatnya sulit diserang. Menurut analisis, hanya bom bunker-buster seberat 13 ton milik militer AS yang mampu menembus pertahanan Fordow.
Presiden AS sebelumnya menyatakan bahwa militer Amerika telah melancarkan serangan ke tiga lokasi nuklir Iran, yaitu Natanz, Isfahan, dan Fordow, menggunakan bom bunker-buster. Pemerintah Iran mengakui adanya serangan tersebut, namun mengklaim bahwa fasilitas Fordow hanya mengalami kerusakan minor dan tetap beroperasi.
Pakar nuklir mengungkapkan bahwa tingkat kerusakan di Fordow sulit diverifikasi secara visual. Mereka memperingatkan bahwa satu serangan saja tidak akan cukup untuk menghentikan sepenuhnya operasional Fordow. Fasilitas ini tetap menjadi kekhawatiran karena potensinya untuk memperkaya uranium hingga tingkat tinggi, dan kemungkinan memerlukan serangkaian serangan berulang, sabotase, atau operasi darat untuk melumpuhkannya.