Serangan Jantung Saat Tidur: Mitos, Fakta, dan Cara Mencegahnya

Serangan jantung bisa datang kapan saja, bahkan saat kita terlelap. Mengapa malam hari sering disebut sebagai waktu rawan? Mari kita telaah lebih dalam.

Salah satu pemicunya adalah kondisi Obstructive Sleep Apnea (OSA), atau henti napas saat tidur. Mendengkur, yang menjadi ciri khas OSA, dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh saat tidur. Kekurangan oksigen ini dapat merusak sel-sel jantung. Dokter menjelaskan, kerusakan pada sel listrik jantung bisa berakibat fatal dan memicu kematian mendadak.

Selain itu, gejala awal serangan jantung seperti nyeri dada seringkali terabaikan saat tidur karena kita berada dalam kondisi pulas. Keterlambatan penanganan bisa berakibat serius.

Legenda dan Fakta Medis: Gangguan Jantung Saat Tidur

Fenomena gangguan jantung saat tidur ternyata juga dikenal di berbagai budaya. Di Thailand, ada legenda "Lai Tai" yang dikaitkan dengan roh pencabut nyawa. Dari sudut pandang medis, legenda ini mungkin berkaitan dengan Brugada Syndrome, kelainan listrik jantung yang lebih sering terjadi pada laki-laki muda, terutama dari ras China seperti Thailand dan Vietnam. Pada kondisi ini, korsleting listrik jantung bisa terjadi saat tidur, terutama menjelang subuh, dan menyebabkan henti jantung mendadak.

Apa Itu Serangan Jantung Sebenarnya?

Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat. Tanpa pasokan oksigen yang cukup, sel-sel jantung bisa rusak atau mati. Gejalanya bisa muncul tiba-tiba dengan intensitas tinggi, atau secara bertahap dengan keluhan ringan.

Penting untuk diingat bahwa serangan jantung berbeda dengan henti jantung. Henti jantung terjadi ketika kelistrikan jantung terganggu, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif. Meskipun berbeda, serangan jantung bisa menjadi penyebab henti jantung.

Kenali Gejala Serangan Jantung

Gejala serangan jantung bisa bervariasi pada setiap orang dan terkadang tidak spesifik, mirip dengan keluhan sehari-hari. Berikut beberapa gejala yang sering dilaporkan:

  1. Nyeri dada: Rasa tidak nyaman, seperti tertekan, diremas, atau sangat sakit di sekitar dada.
  2. Nyeri di area lain: Rasa tidak nyaman menjalar ke lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
  3. Sesak napas: Kesulitan bernapas tanpa disertai nyeri dada.
  4. Gejala lain: Keringat dingin, mual, jantung berdebar kencang atau tidak teratur, kelelahan, pusing, atau melayang-layang.
  5. Gejala khas pada wanita: Selain nyeri dada, wanita mungkin mengalami kegelisahan, napas pendek, mual dan muntah, perut tidak nyaman, nyeri pundak, punggung, atau lengan, serta rasa lelah dan lemah yang tidak biasa.

Jangan Tunda! Segera Cari Pertolongan

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Walaupun gejalanya tidak spesifik, lebih baik memeriksakan diri untuk memastikan kondisi Anda. Semakin cepat penanganan diberikan, semakin besar peluang untuk selamat dari serangan jantung.

Scroll to Top