Kejutan Retret IPDN: Kepala Daerah Terkejut Waktu Makan Dibatasi!

Sejumlah kepala daerah peserta retret gelombang kedua di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, merasakan pengalaman unik. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan beberapa kepala daerah terkejut dengan aturan ketat, termasuk durasi makan yang dibatasi.

"Ada yang cerita kaget karena waktu makan tidak seperti biasanya. Baru makan sebagian, lonceng sudah berbunyi," ujar Bima Arya. Hal ini menjadi pembelajaran bagi para kepala daerah untuk menyesuaikan diri dengan ritme disiplin di IPDN.

Tradisi makan di IPDN memang khas. Proses makan diiringi dua buah lagu, dan harus selesai sebelum lagu berakhir. Bima Arya mengamati banyak peserta yang belum terbiasa dengan aturan ini. "Begitu duduk, langsung mengambil pisang. Di sini semua serba disiplin dan terkomando," jelasnya. Bahkan, jeda antar lagu pun tidak cukup bagi sebagian peserta untuk menyelesaikan makan.

Selain waktu makan, kepala daerah juga harus beradaptasi dengan aturan lain. Mereka dilarang didampingi ajudan dan wajib mengikuti seluruh rangkaian retret hingga selesai. "Kami tegaskan bahwa mereka tidak boleh didampingi ajudan, protokol, atau tim dokumentasi. Mereka juga wajib hadir penuh, tidak boleh meninggalkan lokasi," tegas Bima Arya.

Retret ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional Tubagus Ace Hasan Syadzili. Materi yang disampaikan kurang lebih sama dengan retret sebelumnya.

Sebanyak 86 kepala daerah mengikuti retret gelombang kedua ini. Namun, pada hari pertama, baru 84 orang yang hadir karena Bupati Kutai Kartanegara beserta wakilnya baru saja dilantik dan akan menyusul kemudian. Para kepala daerah berangkat dari Jakarta menggunakan kereta cepat Whoosh.

Rangkaian retret akan berlangsung hingga Kamis (26/6) dan meliputi materi pembelajaran serta kegiatan fisik.

Scroll to Top