Istanbul, Turki – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan mendesak atas permintaan Iran, merespons meningkatnya ketegangan akibat serangan Israel. Pertemuan yang dihadiri perwakilan dari berbagai negara anggota, termasuk Arab Saudi, ini menyoroti pentingnya de-eskalasi dan upaya perdamaian.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menekankan urgensi situasi ini setibanya di Turki. Ia memanfaatkan forum tersebut untuk berdiskusi dengan para menteri luar negeri lainnya, Sekretaris Jenderal OKI, serta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Pertemuan krusial terjadi antara Araghchi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan. Pangeran Faisal dengan tegas mengecam tindakan agresif Israel terhadap Iran. Ia menyerukan penghentian segera operasi militer, menekankan perlunya dialog diplomatik antara Iran dan komunitas internasional sebagai solusi.
"Kerajaan mengutuk keras agresi terang-terangan Israel terhadap Republik Islam Iran, tindakan yang melanggar kedaulatan dan keamanan Iran, melanggar hukum internasional, dan mengancam stabilitas kawasan," tegas Pangeran Faisal.
Senada dengan Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, juga menyerukan diakhirinya serangan Israel demi melindungi keselamatan warga sipil.
Araghchi juga berdiskusi dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Qatar menyampaikan komitmennya untuk memfasilitasi dialog antara pihak-pihak terkait. Presiden Erdogan juga menegaskan kesiapan Turki untuk menjadi mediator dalam perundingan nuklir.
"Melanjutkan perundingan adalah satu-satunya solusi," kata Erdogan.
Pertemuan ini juga menyoroti kekhawatiran akan potensi intervensi militer Amerika Serikat yang dapat memperburuk konflik. Fokus utama adalah mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai melalui dialog.