Israel diduga melancarkan serangan mematikan terhadap program nuklir Iran melalui operasi yang diberi nama "Narnia". Serangan ini dilaporkan menargetkan para ilmuwan nuklir Iran, dengan hasil yang mengejutkan.
Menurut laporan, sembilan dari sepuluh ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan yang menggunakan senjata khusus. Rincian senjata tersebut dirahasiakan. Tragisnya, ilmuwan kesepuluh juga meninggal dunia tak lama kemudian.
Serangan ini terjadi bersamaan dengan operasi Israel yang menargetkan program rudal balistik Iran, situs nuklir Natanz, dan sejumlah tokoh penting militer Iran. Diduga seluruh ilmuwan nuklir tersebut tewas saat berada di rumah mereka.
Israel memilih untuk melakukan pembunuhan serentak agar tidak ada kesempatan bagi para ilmuwan untuk melarikan diri atau diperingatkan. Para ilmuwan dilaporkan merasa aman di rumah mereka, setelah sebelumnya serangan sering terjadi saat mereka bepergian ke tempat kerja.
Israel telah lama memantau para ilmuwan nuklir Iran. Sepuluh ilmuwan yang tewas telah menjadi target sejak November tahun sebelumnya.
Pejabat intelijen Israel meyakini bahwa pembunuhan para ilmuwan nuklir adalah bagian krusial dari Operasi Narnia. Mereka berpendapat bahwa kehilangan tokoh militer dan peralatan dapat diganti, namun hilangnya pengetahuan para ilmuwan nuklir merupakan pukulan telak yang sulit dipulihkan dalam waktu dekat.