Tissa Biani Rayakan Ulang Tahun Ibunda di Puncak Merbabu Usai Pendakian Tiga Hari

Tissa Biani baru-baru ini menyelesaikan pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Selo yang penuh tantangan. Meskipun mengalami cedera lutut yang mengharuskannya menjalani fisioterapi, Tissa tetap menganggap perjalanan ini sangat bermakna, terutama karena ia berhasil menciptakan momen spesial untuk ibunya di puncak gunung.

Pendakian yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, dipilih Tissa bersama teman-temannya. Walau jalur pendakian cukup berat, Tissa memaksakan diri untuk mencapai puncak.

"Kaki saya sekarang terkilir dan harus fisioterapi karena cedera lutut," ungkap Tissa di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (31/5/2025).

Momen Emosional di Puncak

Tissa merasa sangat bersyukur bisa merayakan ulang tahun ibunya dua hari setelah turun gunung. Ia bahkan sempat mengabadikan momen ucapan selamat ulang tahun untuk sang mama dari puncak Merbabu. Baginya, momen ini sangat emosional dan berarti.

"Saya tahu dua hari setelah turun gunung, mama ulang tahun. Jadi, saya manfaatkan momen itu untuk mengucapkan selamat ulang tahun mama di puncak Gunung Merbabu," ujarnya.

Tantangan Pendakian

Pendakian ini adalah yang ketiga bagi Tissa setelah Gunung Papandayan dan Gunung Prau. Meski sudah berpengalaman, ia mengakui kondisi fisiknya kali ini kurang optimal karena jadwal syuting yang padat.

"Saya merasa kurang fit, jadi saat dari Sabana 2 menuju puncak, saya sempat ingin menyerah. Tapi karena tekad kuat dan dukungan teman-teman, saya tetap melanjutkan," jelasnya.

Pentingnya Istirahat

Cedera yang dialami Tissa disebabkan karena terlalu bersemangat saat tracking. Ia menyadari bahwa kurangnya waktu istirahat membuat fisiknya tidak optimal menghadapi medan gunung yang berat.

"Saya terlalu excited dan terburu-buru saat tracking. Jadi, kurang istirahat," kata Tissa.

Pembelajaran dari Alam

Pengalaman mendaki gunung menjadi momen berharga bagi Tissa, membuatnya merasa lebih membumi dan jauh dari sorotan media. Ia mendapatkan banyak pelajaran hidup dari alam yang lebih mendalam dibanding destinasi wisata biasa.

"Saya mendapat pelajaran luar biasa dibandingkan destinasi lain. Saya menjadi manusia seutuhnya, manusia yang membumi dan rendah hati saat berada di gunung," ungkap Tissa.

Restu Orang Tua

Tissa menekankan pentingnya izin orang tua sebelum mendaki gunung. Ia percaya restu dan doa dari orang tua adalah bekal penting dalam menaklukkan alam. Meskipun awalnya ibunya tidak setuju, Tissa akhirnya mendapat izin untuk mendaki.

"Saya selalu izin sama mama. Awalnya tidak setuju karena ini hal menantang, jadi agak berat. Tapi setelah saya yakinkan, akhirnya disetujui," pungkasnya.

Scroll to Top