Jokowi, Magnet Politik yang Tak Terbendung: Noel Ebenezer Ungkap Alasan Jokowi Tak Daftar Ketum PSI

Jakarta – Sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi sorotan utama dalam kancah politik nasional. Immanuel Ebenezer, yang dikenal sebagai Noel, mantan relawan Jokowi, memberikan pandangannya terkait keputusan Jokowi untuk tidak mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (caketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Noel, meskipun tidak resmi menjabat sebagai ketua umum partai, Jokowi memiliki pengaruh yang sangat besar, layaknya sebuah partai politik yang bergerak. "Jokowi itu seperti partai yang berjalan. Beliau adalah ketua umum partai yang berjalan," ujar Noel.

Ketua Relawan Prabowo Mania ini menekankan bahwa Jokowi memiliki daya tarik politik yang unik. Bahkan, meski tidak melakukan aktivitas politik tertentu, Jokowi tetap menjadi pusat perhatian. "Jokowi itu magnet politik tersendiri. Tidak melakukan apa-apa saja terus diserang. Itu menunjukkan bahwa Jokowi adalah entitas tersendiri di dunia politik," jelasnya.

Noel meyakini bahwa Jokowi sangat peduli terhadap masa depan Indonesia dan berkeinginan agar warisan kebijakannya dapat terus berlanjut serta dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. "Beliau hanya peduli dengan bangsa ini ke depan, dan legacy yang telah beliau tinggalkan dapat dinikmati oleh bangsa," katanya.

Mengenai pilihan Jokowi untuk bergabung atau tidak dengan partai politik, Noel menegaskan bahwa hal itu adalah hak konstitusional yang dilindungi undang-undang. Relawan, menurutnya, tidak memiliki hak untuk mengintervensi pilihan politik Jokowi. "Pilihan-pilihan politik Pak Jokowi dilindungi oleh undang-undang. Kita tidak bisa memaksanya untuk berada di sini atau di sana. Beliau bukan orang yang bodoh dan berhak menentukan pilihan politiknya sendiri," imbuhnya.

Kepastian bahwa Jokowi tidak akan mendaftar sebagai caketum PSI telah dikonfirmasi oleh putranya, Kaesang Pangarep, yang juga merupakan Ketum PSI saat ini. Kaesang mengungkapkan bahwa salah satu alasannya adalah untuk menghindari kompetisi antara ayah dan anak dalam pemilihan yang sama. "Tidak mungkin anak dan bapak saling berkompetisi," kata Kaesang.

Scroll to Top