Konflik Israel-Iran Memanas: Kekuatan Militer Kedua Negara Dibandingkan

Perang antara Israel dan Iran telah memicu perdebatan sengit tentang kekuatan militer kedua negara. Meski banyak pihak meragukan kemampuan Iran menghadapi serangan Israel, fakta di lapangan dalam dua minggu terakhir menunjukkan hal sebaliknya.

Secara umum, Israel sedikit lebih unggul dalam hal kekuatan militer. Negara Zionis ini memiliki pasukan yang signifikan, dengan sekitar 170.000 personel aktif dan 400.000 pasukan cadangan. Pengalaman tempur dalam berbagai konflik regional juga menjadi nilai tambah bagi pasukan Israel.

Anggaran militer Israel mencapai 31 miliar Dollar AS. Armada tempurnya terdiri dari 611 pesawat tempur, 35.985 kendaraan tempur, 48 helikopter serang, dan 1.300 tank. Israel mengandalkan taktik pasukan darat dan udara reguler yang kuat, yang dianggap tak tertandingi di wilayah tersebut. Hampir seluruh peralatan militer Israel dipasok oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Israel berasal dari teknologi AS dan Eropa terkini, serta industri pertahanan dalam negeri yang maju. Dukungan penuh dari Amerika Serikat juga menjadi faktor penting. Presiden Donald Trump secara terbuka mendukung serangan Israel ke Iran, sama seperti dukungannya terhadap serangan di Gaza.

Bahkan, AS secara resmi turut menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6) dini hari waktu setempat. Dukungan Amerika menjadi salah satu faktor yang membuat Israel berani menyerang Iran.

Pengeluaran AS untuk operasi militer Israel dan operasi terkait di kawasan tersebut mencapai sedikitnya $22,76 miliar (sekitar Rp 300 Triliun) dan terus bertambah. Pendanaan ini mencakup bantuan keamanan yang disetujui sejak 7 Oktober 2023, pendanaan tambahan untuk operasi regional, dan perkiraan biaya operasi tambahan.

Scroll to Top