Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa mayoritas kasus HIV di Indonesia, yaitu 76%, berpusat di 11 provinsi yang menjadi prioritas penanganan. Provinsi-provinsi tersebut mencakup wilayah dengan tingkat urbanisasi tinggi dan mobilitas penduduk yang signifikan, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Papua, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Kepulauan Riau.
Pola penularan HIV secara nasional menunjukkan bahwa kelompok berisiko tinggi seperti pria yang berhubungan seks dengan pria (LSL), transgender (waria), pekerja seks perempuan (PSK), dan pengguna narkotika suntik (penasun) menjadi fokus utama penyebaran virus. Namun, terdapat perbedaan signifikan di Papua, di mana penularan telah meluas ke masyarakat umum, dengan tingkat prevalensi mencapai 2,3%. Situasi ini mengindikasikan perlunya intervensi khusus dan strategi penanggulangan yang disesuaikan dengan karakteristik demografi dan pola penularan yang unik di wilayah tersebut.