Gelombang protes melanda Los Angeles, California, saat warga Amerika Serikat menyuarakan penolakan keras terhadap keterlibatan negaranya dalam konflik yang memanas antara Iran dan Israel. Demonstrasi ini dipicu oleh keputusan kontroversial Presiden Donald Trump yang bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Minggu waktu setempat ini dipenuhi dengan yel-yel kemarahan dan poster-poster bernada kecaman. Beberapa demonstran mengecam Trump sebagai "Kriminal Perang," sementara yang lain menyerukan diakhirinya "Perang di Iran."
Para demonstran dengan tegas menyatakan penentangan mereka terhadap kebijakan luar negeri Trump, yang dianggap memperkeruh suasana dan mengancam perdamaian dunia. Trump sendiri mengklaim serangan terhadap Iran bertujuan untuk menghancurkan program nuklir negara tersebut.
"Dunia butuh perdamaian!" seru para demonstran. Mereka juga menuntut agar Washington menarik semua pangkalan militernya dari perbatasan Iran, sebagai bentuk de-eskalasi dan upaya menciptakan stabilitas di kawasan.
Konflik Iran-Israel mencapai titik didih setelah serangan awal Israel terhadap Iran pada 13 Juni, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan lainnya luka-luka di kedua belah pihak. Eskalasi semakin menjadi-jadi ketika Trump mengumumkan serangan udara militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump mengklaim ketiga fasilitas tersebut telah berhasil dihancurkan.
Situasi yang memanas di Timur Tengah ini menimbulkan kekhawatiran global akan potensi pecahnya perang yang lebih besar, yang dapat mengguncang stabilitas dunia secara keseluruhan.