Kanker masih menjadi momok menakutkan di Indonesia, merenggut ratusan ribu nyawa setiap tahunnya. Data terbaru menunjukkan angka yang mengkhawatirkan dengan ratusan ribu kasus baru dan tingkat kematian yang tinggi. Namun, secercah harapan muncul dari fakta bahwa sebagian besar kasus kanker sebenarnya bisa dicegah.
Kunci utama pencegahan terletak pada penerapan gaya hidup sehat dan deteksi dini. Kebiasaan sehari-hari yang buruk, jika dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang, dapat memicu perkembangan sel kanker.
Merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar. Zat-zat berbahaya dalam asap rokok tidak hanya memicu kanker paru-paru, tetapi juga berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih.
Pola makan juga memegang peranan penting. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, rendah serat, serta kurangnya asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kanker. Sebaliknya, memperbanyak konsumsi antioksidan alami dari sayuran hijau, buah segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu melindungi tubuh dari serangan sel kanker. Kurangi konsumsi daging merah, gorengan, dan makanan instan.
Selain itu, aktivitas fisik yang cukup juga sangat penting. Kurang bergerak dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, payudara, dan rahim.
