Komika Arief Didu berbagi cerita masa lalunya yang penuh perjuangan, sebuah periode yang masih membekas dalam ingatannya hingga saat ini.
Dengan mata berkaca-kaca, Arief Didu mengenang masa-masa sulit ketika kondisi finansial keluarganya sangat terpuruk. Bahkan, ia harus berutang satu buah popok untuk buah hatinya.
Kisah ini diungkapkan Arief Didu dalam sebuah perbincangan di YouTube. Arief Didu menceritakan bagaimana ia harus menunggu warung menjadi sepi karena merasa malu untuk sekadar meminta satu popok.
"Saya pernah berutang pampers satu biji untuk anak saya. Sampai di depan warung tidak langsung membeli, saya duduk dulu, menunggu sepi," ungkap Arief Didu dengan nada sedih.
Setelah warung sepi, Arief Didu memberanikan diri masuk dan meminta satu popok, bukan satu pak seperti perkiraan pemilik warung. "Saya bilang, ‘Enggak satu pak, Mas. Satu saja. Saya tidak punya uang’," kenangnya.
Tak terduga, pemilik warung itu justru memberikan lebih dari yang diharapkan. Arief Didu diberikan beras dan telur, sebuah kebaikan yang tak pernah ia lupakan. "Menurut saya, orang di warung itu malaikat. Dia memberi saya beras dan telur. Saya bilang, ‘Saya tidak punya uang’, dia menjawab, ‘Sudah’," tuturnya.
Momen itu sangat membekas dalam hidup Arief Didu. Hingga kini, setiap kali bertemu, Arief Didu selalu memeluk pemilik warung tersebut sebagai ungkapan terima kasih atas bantuannya di masa sulit. "Sampai sekarang kalau bertemu orangnya, saya peluk. Dia kalau melihat saya sukses, dia senang. Dia bilang, ‘Tidak usah diingat-ingat, saya juga pernah ada di posisi itu’," kata Arief.
Arief Didu mengawali kariernya di dunia hiburan melalui ajang Stand Up Comedy Indonesia pada tahun 2011. Pria kelahiran 8 Februari 1973 ini mulai dikenal luas setelah menjadi mentor di Stand Up Comedy Academy pada tahun 2015. Selain berkecimpung di dunia hiburan, Arief juga dikenal sebagai seorang perajin kayu.