Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang sibuk bagi Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kehadiran sejumlah perusahaan besar yang siap melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). BEI menargetkan kedatangan lima perusahaan berkategori lighthouse company, perusahaan dengan kapitalisasi pasar jumbo yang diharapkan dapat menarik perhatian investor.
Hingga pertengahan Juni 2025, BEI telah mencatat tiga perusahaan lighthouse yang berhasil melantai, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).
Salah satu nama yang paling dinantikan adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha dari konglomerasi bisnis Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). CDIA berencana melepas sekitar 10% sahamnya ke publik, atau setara dengan 12,48 miliar lembar saham. Harga yang ditawarkan berada di kisaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham, yang berpotensi menghasilkan dana segar sekitar Rp 2,37 triliun bagi perusahaan. IPO CDIA ini melibatkan sejumlah perusahaan sekuritas ternama sebagai penjamin pelaksana emisi, termasuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
Selain CDIA, BEI juga mengantongi dua calon emiten lighthouse lainnya yang dijadwalkan melantai pada tahun 2025.
Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) juga turut berperan aktif dalam meramaikan pasar IPO. BRIDS berencana membawa tiga perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari konsumen, trading, hingga manufaktur, untuk melantai di BEI pada semester II 2025. Meskipun nilai aset perusahaan-perusahaan tersebut belum diungkapkan, total dana yang ditargetkan dari IPO ini diperkirakan mencapai Rp 1 triliun.
Dengan antusiasme pasar yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, IPO perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia dan memberikan pilihan investasi menarik bagi investor.