Awal pekan ini, sentimen pasar finansial Asia dilanda kekhawatiran menyusul agresi udara Amerika Serikat ke Iran. Eskalasi ini menggerus keyakinan investor, serta memicu lonjakan harga minyak global yang signifikan.
Mata uang Won Korea Selatan memimpin pelemahan di antara mata uang Asia, menyebabkan Bloomberg Asia Dollar Index terkoreksi 0,3%. Rupiah turut merasakan dampak negatifnya. Bank Indonesia (BI) bergerak cepat melakukan intervensi di pasar spot dan non-spot untuk menjaga stabilitas Rupiah.
Di arena saham, indeks saham negara berkembang MSCI (MSCI EM Equities Index) mengalami penurunan hingga 1,3%.
Aksi militer yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump, dengan menyasar tiga fasilitas nuklir Iran, memperburuk ketegangan antara Israel dan Iran. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan gangguan pasokan energi dari Timur Tengah. Bagi negara-negara Asia, yang sebagian besar mengandalkan impor energi, isu ini menjadi perhatian krusial.