Siapa sangka, di balik kelucuan Arief Didu di panggung komedi, tersimpan kisah perjuangan hidup yang mengharukan. Komika ini pernah merasakan pahitnya hidup hingga untuk membeli satu popok bayi saja harus berutang.
Masa sulit itu membekas dalam ingatannya. Ia menceritakan, saat itu ia merasa malu hingga harus menunggu warung sepi sebelum memberanikan diri untuk berutang satu popok. Namun, respons pemilik warung kecil itu sungguh tak terduga.
Bukan hanya popok yang ia dapat, melainkan juga beras dan telur. Pemilik warung itu dengan tulus memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan. Bagi Arief Didu, pemilik warung itu adalah malaikat penolong di saat terpuruk.
Bantuan kecil itu menjadi penyemangat di tengah kesulitan ekonomi. Hingga kini, Arief Didu tak pernah melupakan kebaikan hati pemilik warung tersebut. Setiap kali bertemu, ia selalu memeluknya sebagai ungkapan terima kasih.
Arief Didu mengawali kariernya di dunia hiburan melalui ajang Stand Up Comedy Indonesia pada tahun 2011. Namanya semakin dikenal setelah menjadi mentor di Stand Up Comedy Academy pada tahun 2015. Selain menjadi komika, pria kelahiran 8 Februari 1973 ini juga dikenal sebagai seorang perajin kayu. Kisah hidupnya membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kerja keras dan bantuan dari orang-orang baik di sekitar kita.
