Iran Putuskan Akses Internet Nasional di Tengah Ketegangan dengan Israel

Jakarta – Pemerintah Iran mengambil langkah drastis dengan memutus akses internet dan jaringan telepon secara nasional. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya serangan dari Israel dan sebagai upaya mengatasi ancaman serangan siber yang semakin intensif.

Pemerintah Iran kini mengandalkan jaringan internal yang tidak terhubung ke jaringan global. Langkah ini dianggap krusial untuk menanggulangi persoalan peperangan di dunia maya.

"Kami telah menyampaikan bahwa jika diperlukan, kami akan beralih ke internet nasional dan membatasi akses ke internet global. Keamanan menjadi prioritas utama, dan kami melihat adanya serangan siber terhadap infrastruktur vital negara serta gangguan pada sistem perbankan," ungkap perwakilan pemerintah Iran.

Menurut pemantauan yang dilakukan, banyak drone musuh dioperasikan dan dikendalikan melalui internet. Selain itu, jaringan internet internasional dinilai menjadi sarana pertukaran informasi yang berpotensi membahayakan keamanan nasional.

"Bursa mata uang kripto juga menjadi target peretasan, dan dengan mempertimbangkan semua risiko ini, kami memutuskan untuk menerapkan pembatasan internet," lanjutnya.

Peretasan yang dimaksud merujuk pada serangan siber yang menimpa Bank Sepah dan bursa kripto Iran, Nobitex. Kelompok peretas bernama Predatory Sparrow, yang mengklaim sebagai kelompok hacktivist pro-Israel, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyatakan bahwa tindakan mereka bertujuan untuk merugikan pemerintahan Iran.

Predatory Sparrow dikenal sebagai kelompok misterius yang berhasil mengganggu berbagai layanan penting di Iran, termasuk stasiun pengisian bahan bakar dan pabrik baja.

Di sisi lain, Elon Musk mengaktifkan layanan internet satelit Starlink di Iran. Tindakan ini diambil setelah pemerintah Iran memblokir akses internet berbasis darat menyusul serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan tewasnya seorang pejabat tinggi Iran beberapa waktu lalu.

"Sinyal sudah aktif," tulis Musk melalui platform media sosial X miliknya.

Starlink, yang beroperasi melalui ribuan satelit di orbit rendah Bumi, memungkinkan akses internet di wilayah terpencil atau saat infrastruktur darat mengalami gangguan. Layanan ini memerlukan perangkat terminal yang dipasang di atap bangunan untuk beroperasi.

Scroll to Top