Atletico Madrid harus mengakhiri perjuangan mereka di Piala Dunia Antarklub lebih cepat dari harapan. Meskipun berhasil mengamankan kemenangan 1-0 atas Botafogo dalam pertandingan terakhir Grup B, Selasa (24/6) dini hari, hasil ini tidak cukup untuk membawa mereka lolos ke fase gugur.
Pertandingan yang digelar di Stadion Rose Bowl, California, Amerika Serikat, ini menjadi ajang pembuktian bagi Atletico Madrid. Mereka sadar betul bahwa kemenangan adalah harga mati jika ingin terus melaju di turnamen ini.
Dengan tuntutan harus menang dengan selisih tiga gol, menyusul kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Seattle Sounders di pertandingan lainnya, Atletico Madrid langsung mengambil inisiatif serangan sejak peluit awal dibunyikan.
Sempat berharap mendapatkan hadiah penalti setelah Julian Alvarez dilanggar di kotak penalti, harapan itu pupus setelah VAR menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran terlebih dahulu yang dilakukan oleh Alexander Sorloth. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Atletico Madrid terus mendominasi jalannya pertandingan. Antoine Griezmann memiliki peluang emas, namun sayang, bola masih melenceng dari sasaran. Botafogo juga sempat memberikan ancaman, namun Jan Oblak tampil sigap mengamankan gawangnya.
Akhirnya, kebuntuan pecah di menit ke-87. Griezmann berhasil mencetak gol, memanfaatkan umpan matang dari Alvarez. Namun, gol ini menjadi satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan tersebut. Skor 1-0 untuk kemenangan Atletico Madrid bertahan hingga akhir laga.
Kemenangan ini memang memberikan tiga poin, namun tidak cukup untuk mengantarkan Atletico Madrid ke babak selanjutnya. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ketiga klasemen dengan raihan enam poin, sama dengan PSG dan Botafogo. Namun, PSG dan Botafogo unggul dalam selisih gol, sehingga berhak melaju ke fase gugur. Atletico Madrid harus rela mengakhiri petualangan mereka di Piala Dunia Antarklub lebih awal.