Sebuah peringatan serius datang dari para ahli kanker: minyak goreng yang umum digunakan sehari-hari ternyata berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara agresif. Benarkah demikian?
Fokus perhatian tertuju pada asam linoleat, sejenis lemak yang banyak terkandung dalam minyak nabati seperti minyak kedelai, bunga matahari, dan jagung. Diduga, ketika dipanaskan, asam linoleat ini bereaksi dan memicu pertumbuhan serta penyebaran sel kanker.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mengurangi konsumsi minyak nabati, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara. Sebagai alternatif, minyak zaitun direkomendasikan karena kandungan asam linoleatnya lebih rendah.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Weill Cornell Medicine di New York memberikan bukti yang mengkhawatirkan. Penelitian tersebut menemukan bahwa asam linoleat dapat merangsang pusat kendali dalam sel yang memicu pertumbuhan sel kanker payudara. Dalam percobaan pada tikus yang mengidap kanker payudara triple-negatif (jenis kanker payudara yang paling mematikan), kelompok tikus yang diberi diet tinggi asam linoleat mengalami pertumbuhan tumor yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Temuan ini diperkuat dengan fakta bahwa kadar asam linoleat yang tinggi juga terdeteksi dalam sampel darah pasien kanker payudara triple-negatif.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum di Inggris, dengan satu dari tujuh wanita didiagnosis mengidapnya sepanjang hidup mereka. Di AS, angkanya mencapai sekitar 300.000 kasus per tahun. Meskipun sebagian besar pasien kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun, kanker payudara triple-negatif jauh lebih sulit diobati. Jenis kanker ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat, serta memiliki pilihan pengobatan yang terbatas.
Meskipun temuan ini signifikan, para ahli menekankan pentingnya interpretasi yang cermat. Tidak berarti kita harus sepenuhnya menghindari minyak nabati, tetapi lebih kepada konsumsi yang moderat dan selektif, terutama bagi individu dengan risiko tinggi. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang juga sangat dianjurkan.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa minyak nabati dapat mempercepat pertumbuhan tumor kanker. Sebuah studi menemukan bahwa pria dengan kanker prostat stadium awal yang mengonsumsi lebih sedikit makanan dengan minyak sayur memiliki pertumbuhan kanker yang lebih lambat. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa lemak dalam minyak biji dapat memicu peradangan, yang dapat merusak jaringan dan mempermudah pertumbuhan tumor kanker usus besar.
Selain faktor makanan, usia juga merupakan faktor risiko utama untuk semua jenis kanker. Kerusakan DNA sel yang terakumulasi seiring waktu menjadi penyebab utama.
Meskipun peningkatan kesadaran dan akses cepat ke diagnosis dan pengobatan penting, pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan kanker.