Tel Aviv – Meski Presiden AS, Donald Trump, telah mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel, dua rudal dilaporkan ditembakkan dari Iran pada Selasa (24/6) pagi. Serangan ini memicu sirene peringatan serangan udara di wilayah utara Israel.
"Dua rudal ditembakkan dari Iran dan berhasil dicegat," ungkap seorang pejabat militer Israel.
Militer Israel mengumumkan bahwa warga dapat meninggalkan tempat perlindungan sekitar 15 menit setelah peringatan pertama.
Trump sebelumnya mengumumkan bahwa gencatan senjata bertahap selama 24 jam akan dimulai sekitar pukul 04.00 GMT pada hari Selasa, dengan Iran menghentikan semua operasi militernya terlebih dahulu. Israel akan mengikuti dengan menghentikan operasi militernya sekitar 12 jam kemudian.
Pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa mereka menyepakati "gencatan senjata bilateral" dengan Iran, yang diusulkan oleh Trump. Namun, Iran belum secara resmi mengumumkan kesepakatan serupa.
Israel mengklaim bahwa semua tujuan dalam operasi militer mereka terhadap Iran, yang disebut "Operation Rising Lion", telah tercapai dengan "kesuksesan yang luar biasa".
Namun, Israel menegaskan bahwa mereka akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.
Sejak perang udara antara Iran dan Israel pada 13 Juni lalu, lebih dari 400 orang tewas di Iran, termasuk para komandan militer dan ilmuwan nuklir. Sementara itu, sedikitnya 24 orang tewas di Israel akibat serangan Iran.