Kota Tasikmalaya tengah menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan. Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan kasus Tuberkulosis (TBC). Dari Januari hingga Mei 2025, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat 1.322 warganya terkonfirmasi positif TBC.
Angka ini diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan (skrining) terhadap 7.803 orang yang dicurigai (suspect) mengidap penyakit ini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengungkapkan keprihatinannya atas lonjakan kasus ini.
Yang mengkhawatirkan, dari total kasus yang terdeteksi, 371 di antaranya adalah anak-anak, sementara 1.044 kasus menyerang usia remaja. Berdasarkan data jenis kelamin, TBC lebih banyak menjangkiti laki-laki, yaitu sebanyak 789 kasus, dibandingkan perempuan yang tercatat 626 kasus. Sayangnya, penyakit ini telah merenggut nyawa 15 orang di Kota Tasikmalaya sepanjang tahun ini.
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru dan menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk atau bersin.
Untuk mencegah penyebaran TBC, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hindari kontak langsung dengan penderita TBC dan tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta berolahraga secara teratur.
Permasalahan lain yang menghambat penanganan TBC adalah stigma negatif di masyarakat. Penderita TBC seringkali merasa malu dan terisolasi, sehingga enggan memeriksakan diri. Padahal, skrining pada anggota keluarga sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut. Kesadaran dan dukungan dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar penderita TBC berani memeriksakan diri dan menjalani pengobatan hingga tuntas.