Harga Bitcoin kembali menunjukkan volatilitasnya dengan mengalami koreksi tajam hingga menembus level psikologis di bawah USD99.000. Pemicunya adalah meningkatnya eskalasi geopolitik global, khususnya setelah serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir utama Iran. Koreksi ini menjadi yang terdalam sejak Mei 2025 dan menyeret turun sejumlah aset kripto lainnya.
Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua, juga mengalami penurunan signifikan hingga lebih dari 10%. Altcoin seperti Solana, XRP, dan Dogecoin turut merasakan dampaknya dengan penurunan masing-masing lebih dari 7%, 8%, dan 9%.
Data dari CoinGlass mencatat likuidasi posisi kripto mencapai lebih dari USD1 miliar dalam 24 jam terakhir, didominasi oleh posisi long yang terlalu agresif. Hal ini mengindikasikan pasar kripto sangat rentan terhadap sentimen negatif dari perkembangan geopolitik.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa Bitcoin, meski sering dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, tetap dipersepsikan sebagai aset berisiko oleh sebagian besar investor. Kekhawatiran akan ketidakstabilan global mendorong investor untuk mengurangi eksposur terhadap aset kripto, yang tercermin dari penurunan arus masuk ke ETF spot Bitcoin menjelang akhir pekan lalu.
Menariknya, kondisi ini justru bisa menjadi kesempatan bagi investor berpengalaman untuk mengakumulasi Bitcoin pada harga yang lebih menarik. Volatilitas memang menjadi bagian tak terpisahkan dari investasi kripto, namun koreksi tajam tidak selalu menjadi sinyal negatif.
Selain itu, potensi kenaikan harga minyak akibat ketegangan di Timur Tengah turut memicu kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi. Jika Iran menutup Selat Hormuz, harga minyak diperkirakan bisa melonjak hingga USD130 per barel, berpotensi mendorong inflasi AS mendekati 5% dan mengubah arah kebijakan suku bunga The Fed.
Meskipun pasar kripto sedang tertekan, penting untuk diingat bahwa siklus kenaikan Bitcoin biasanya berlangsung 12 hingga 18 bulan setelah halving. Fundamental Bitcoin tetap kuat, dengan suplai yang terbatas dan penerimaan institusi yang terus meningkat. Dinamika jangka pendek seperti ini adalah bagian dari siklus pasar kripto.
Investor disarankan untuk tetap waspada dan berhati-hati, namun tidak perlu panik. Pemahaman jangka panjang terhadap aset kripto, serta pengamatan terhadap dinamika geopolitik dan potensi kebijakan suku bunga AS, akan membantu dalam mengambil keputusan investasi yang bijak.
Koreksi pasar saat ini adalah momen yang menuntut kewaspadaan, strategi, dan pemahaman yang mendalam tentang aset kripto.