TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan persatuan di antara umat Muslim Sunni dan Syiah, menekankan bahwa upaya memecah belah merupakan taktik yang digunakan oleh negara-negara arogan dan AS. Menurutnya, konflik sektarian adalah tujuan utama musuh-musuh Islam.
Khamenei menekankan perlunya kewaspadaan terhadap rencana musuh, termasuk gerakan kecil sekalipun. Ia mendesak negara-negara Islam untuk bersatu dan mengembangkan kesepahaman bersama. Ia secara khusus memperingatkan bangsa Iran, Irak, Pakistan, dan umat Muslim lainnya untuk menentang konflik agama dan sektarian.
Khamenei menyoroti empat kesamaan mendasar antara Sunni dan Syiah yang dapat menjadi landasan persatuan:
Syariat Islam: Kedua aliran percaya pada Islam, Nabi Muhammad SAW, Kakbah, salat, haji, jihad, dan Syariat. Perbedaan di antara mereka jauh lebih sedikit daripada kesamaan. Oleh karena itu, umat Islam harus saling menghormati keyakinan masing-masing tanpa menyinggung nilai-nilai moral orang lain.
Amirul Mukminin: Khamenei menyatakan bahwa Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib) seharusnya menjadi poros persatuan bagi seluruh umat Muslim, bukan penyebab perpecahan. Semua Muslim menghormatinya, baik Sunni maupun Syiah. Bahkan, banyak tokoh Sunni yang mengagumi Imam Ali dalam syair-syair mereka.
Alquran: Konflik antara Sunni dan Syiah menguntungkan musuh-musuh Islam. Perpecahan melemahkan spiritualitas, kekuatan, keagungan, dan persatuan umat Islam. Oleh karena itu, umat Islam harus menyadari rencana musuh dan mengenali mereka melalui perkataan dan tindakan mereka. Alquran sendiri mengingatkan untuk tidak berselisih agar kekuatan tidak lenyap.
Nabi Muhammad SAW: Khamenei menekankan pentingnya karakter dan ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai titik fokus persatuan bagi umat Islam. Umat Islam dan cendekiawan Islam harus memperhatikan dan mengandalkan teladan Nabi sebagai landasan bersama.
Khamenei berharap dengan berfokus pada kesamaan-kesamaan ini, umat Muslim dapat menolak upaya memecah belah dan membangun persatuan yang kuat untuk menghadapi tantangan yang dihadapi dunia Islam.