Konflik bersenjata identik dengan penderitaan dan kehancuran. Namun, bagi Amerika Serikat, eskalasi ketegangan global justru membuka peluang ekonomi yang menggiurkan. Mulai dari krisis Ukraina hingga konflik di Timur Tengah, beberapa sektor strategis di AS mencatatkan keuntungan fantastis.
Keuntungan ini dipicu oleh kenaikan harga minyak, penguatan nilai dolar AS, dan permintaan senjata yang meningkat tajam.
Panen Raya Emas Hitam
Sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia, AS menikmati berkah dari gejolak harga minyak akibat instabilitas di Timur Tengah. Lonjakan harga ini mendongkrak keuntungan perusahaan energi raksasa AS seperti ExxonMobil dan Chevron. Kontribusi sektor energi terhadap PDB AS pun kembali menguat, menjadikan AS sebagai negara yang meraup untung besar di tengah kekhawatiran negara lain akan krisis energi.
Dolar AS: Benteng Kekuatan di Kala Krisis
Perang tak hanya mendongkrak harga komoditas, tetapi juga memperkokoh posisi dolar AS sebagai aset safe haven. Saat ketidakpastian global meningkat, investor berbondong-bondong mencari perlindungan nilai dalam dolar AS. Hal ini terbukti dengan penguatan indeks dolar AS (DXY) yang menembus level psikologis.
Dominasi dolar AS mengindikasikan bahwa meski banyak negara berupaya melakukan diversifikasi cadangan devisa, kekuatan geopolitik dan ekonomi AS tetap menjadikannya sebagai pilihan utama di masa darurat. Akibatnya, permintaan terhadap obligasi pemerintah AS dan aset berdenominasi dolar meningkat, menekan imbal hasil dan menurunkan biaya pinjaman pemerintah AS.
Industri Senjata AS: Semakin Berjaya
Selain produsen minyak, AS juga merupakan eksportir senjata terbesar dunia. Di tengah konflik global, permintaan senjata dari negara-negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah melonjak. Pangsa pasar ekspor senjata AS meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan betapa menguntungkannya bisnis ini di tengah ketegangan global.
Wall Street Ikut Berpesta
Dinamika geopolitik global juga berdampak positif bagi pasar modal AS. Sektor-sektor seperti pertahanan, energi, dan teknologi tinggi mengalami kenaikan signifikan. Indeks utama seperti S&P 500, Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Nasdaq mencatatkan performa positif pasca konflik Rusia-Ukraina dan eskalasi di Timur Tengah. Nasdaq bahkan mencatat kenaikan yang signifikan sejak awal konflik Rusia-Ukraina, diikuti oleh DJIA.