El Rumi dibuat terkejut ketika mendapati rumahnya kehilangan sejumlah perabotan. Ternyata, sang ayah, Ahmad Dhani, meminjam sementara perabotan tersebut untuk acara ngunduh mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise.
Momen lucu ini terekam dalam sebuah video di kanal YouTube Ahmad Dhani. El Rumi bertanya langsung kepada ayahnya, memastikan apakah vas-vas yang dilihatnya di acara pernikahan kakaknya adalah milik rumah mereka.
"Ini yang di rumah ya vas-vasnya?" tanya El Rumi.
"Iya betul, El," jawab Ahmad Dhani singkat.
El Rumi bercerita bahwa ia sempat bingung saat akan bepergian dan menemukan rumahnya dalam keadaan kosong, tanpa meja dan kursi. Ahmad Dhani hanya tersenyum mendengar cerita putranya itu.
Acara resepsi ngunduh mantu Al Ghazali dan Alyssa memang digelar mewah di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis, 19 Juni 2025. Dekorasi acara tersebut menggunakan berbagai perabotan dari rumah pribadi keluarga.
Resepsi ngunduh mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise diadakan dengan adat Jawa yang kental. Prosesi kirab pengantin diiringi gamelan dan tarian tradisional, menciptakan suasana khidmat dan sarat budaya.
Al dan Alyssa sendiri telah resmi menikah dalam akad nikah tertutup pada Senin, 16 Juni 2025, di sebuah hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Al Ghazali memberikan mas kawin berupa logam mulia seberat 16,6 gram dan uang tunai sebesar 2.025 euro.
Sebelumnya, El Rumi menyatakan tidak ingin dibuatkan acara ngunduh mantu yang besar seperti kakaknya. Menurut Ahmad Dhani, El Rumi merasa tradisi tersebut terlalu rumit dan melelahkan. Bahkan, Dul Jaelani lebih memilih pernikahan sederhana di masjid. Ahmad Dhani merasa lega dengan pilihan kedua putranya yang dianggap lebih praktis.
Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani adalah putra-putra musisi legendaris Ahmad Dhani dan Maia Estianty. Ketiganya tumbuh dalam keluarga yang lekat dengan dunia seni. Mereka memulai karier musik bersama dalam grup Lucky Laki, yang populer di akhir 2000-an.
Al Ghazali kini fokus membangun rumah tangga. El Rumi, yang menyelesaikan pendidikan tinggi di London, mulai menyuarakan isu sosial-politik. Sementara itu, Dul Jaelani terus berkarya di musik dengan pendekatan yang lebih kontemplatif.
