Mantan Anggota NCT, Taeil, Hadapi Tuntutan Penjara dalam Kasus Pemerkosaan

Mantan idola K-Pop Taeil, yang dulunya merupakan bagian dari grup NCT, kini tengah berjuang menghadapi konsekuensi hukum atas keterlibatannya dalam kasus pemerkosaan. Setelah menghilang dari sorotan publik selama sepuluh bulan, Taeil muncul di persidangan pada hari Rabu (18/6/2025) untuk mengakui perbuatannya dan memohon keringanan hukuman.

Kasus ini bermula ketika SM Entertainment, agensi yang dulu menaunginya, mengumumkan pada tanggal 28 Agustus 2024 bahwa Taeil sedang dalam penyelidikan polisi atas dugaan pelecehan seksual. Agensi tersebut mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkannya dari NCT dan mengakhiri kontraknya. Dampaknya terasa di media sosial, dengan sesama anggota NCT yang berhenti mengikuti akun Instagram Taeil. NCTzen, sebutan untuk penggemar NCT, juga mengungkapkan kekecewaan mendalam atas tindakan yang tidak terduga ini.

Taeil sempat menghindari panggilan polisi dengan alasan sakit. Sebelum persidangan yang dijadwalkan pada 12 Mei 2025, ia terlihat sedang minum-minum bersama teman-temannya di sebuah restoran BBQ. Divisi Investigasi Kejahatan Perempuan dan Anak 1 dari Kejaksaan Distrik Pusat Seoul akhirnya mendakwa Taeil dan dua temannya atas tuduhan pemerkosaan berat pada tanggal 28 Februari 2025.

Saat tiba di pengadilan, Taeil menunduk dan berusaha menghindari sorotan media. Ia mengenakan pakaian serba hitam dan menutupi wajahnya dengan masker. Dalam persidangan, Taeil dan kedua temannya mengakui dakwaan pemerkosaan berat yang diajukan. Jaksa penuntut menuntut hukuman tujuh tahun penjara bagi ketiga terdakwa.

Kronologi kejadian yang dibacakan di persidangan mengungkapkan bahwa Taeil dan teman-temannya bertemu korban di sebuah bar di Itaewon pada tanggal 13 Juni 2024. Setelah minum-minum, mereka memaksa korban naik taksi menuju kediaman salah satu terdakwa di kawasan Bangbae, Seoul. Di sana, antara pukul 04.00 hingga 04.30, Taeil dan teman-temannya melakukan pemerkosaan terhadap korban yang mabuk dan tidak sadarkan diri.

Jaksa penuntut menekankan bahwa pemerkosaan ini telah direncanakan. Analisis rekaman CCTV dan percakapan para terdakwa menunjukkan bahwa mereka telah mengincar korban dan bahkan bertukar pesan untuk memanipulasi GPS taksi.

Melalui pengacaranya, Taeil memohon keringanan hukuman, mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan korban yang berharap ia tidak dipenjara. Namun, jaksa penuntut meragukan keabsahan pernyataan penyerahan dirinya.

Saat ini, Taeil sedang diselidiki tanpa penahanan karena telah mengakui perbuatannya. Ketika ditanya tentang kehidupannya saat ini, Taeil mengungkapkan bahwa ia telah dikeluarkan dari agensi dan sekarang bekerja paruh waktu di sebuah kafe.

Scroll to Top