Philadelphia, Amerika Serikat, dilanda gelombang panas ekstrem yang memaksa Chelsea untuk memodifikasi program latihan mereka secara drastis. Sesi latihan di Subaru Park, sebagai persiapan melawan Tunis, terpaksa dipersingkat demi menjaga kebugaran para pemain.
Dengan suhu udara mencapai 37 derajat Celcius, dan kelembapan di angka 45%, terasa seolah-olah suhu mencapai 45 derajat Celcius. Kondisi ini membuat Manajer Chelsea, Enzo Maresca, mengambil keputusan untuk mempersingkat sesi latihan secara signifikan.
"Sesi pagi ini sangat singkat. Kami hanya fokus pada persiapan pertandingan besok, menyusun rencana, dan tidak lebih dari itu," ujar Maresca.
"Tidak mudah berlatih dalam kondisi panas seperti ini. Kami berusaha semaksimal mungkin," tambahnya. "Sulit memang, tetapi kami akan mencoba yang terbaik dan berusaha meraih kemenangan besok."
Keluhan mengenai panas ekstrem ini juga datang dari kubu Borussia Dortmund. Pelatih Niko Kovac merasa seperti baru keluar dari sauna setelah mendampingi timnya bertanding di Cincinnati dengan suhu 32 derajat Celcius.
Sementara itu, gelandang Atletico Madrid, Marcos Llorente, mengeluhkan rasa sakit di jari dan kuku kaki akibat cuaca panas saat timnya dikalahkan Paris Saint-Germain di Pasadena.