Trump Meradang: Bantah Laporan Intelijen AS Soal Serangan Nuklir Iran

Presiden Donald Trump dengan keras menolak laporan intelijen Amerika Serikat yang menyatakan serangan akhir pekan lalu terhadap situs nuklir Iran gagal mencapai tujuannya.

Laporan yang awalnya diungkap oleh sejumlah media terkemuka ini, menyebutkan serangan AS tidak berhasil melumpuhkan program nuklir Iran secara signifikan.

Melalui platform Truth Social, Trump menyampaikan kemarahannya dan menegaskan bahwa situs nuklir Iran telah hancur total. "SITUS-SITUS NUKLIR IRAN SUDAH BENAR-BENAR HANCUR!" tulisnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, juga membantah laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai berita palsu. Leavitt menuduh kebocoran informasi ini sebagai upaya untuk merendahkan Trump dan mendiskreditkan para pilot pembom B-2. "Semua orang tahu apa yang terjadi ketika Anda menjatuhkan empat belas bom seberat 30.000 pon dengan sempurna pada targetnya: kehancuran total," tegasnya.

Laporan intelijen awal yang beredar, menyebutkan bahwa Badan Intelijen Pertahanan (DIA) menilai serangan tersebut tidak menghancurkan komponen inti program nuklir Iran. Persediaan uranium yang diperkaya dan sebagian besar sentrifus di fasilitas nuklir Iran dilaporkan masih utuh.

Sumber-sumber yang mengetahui masalah ini menjelaskan bahwa penilaian kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan menjadi dasar laporan tersebut. Temuan ini bertentangan dengan klaim Trump yang sebelumnya mengklaim keberhasilan penghancuran fasilitas pengayaan nuklir Iran.

Scroll to Top