MUI Angkat Bicara Terkait Pesta Gay di Puncak: Tindakan Menyimpang dan Memalukan!

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras penyelenggaraan pesta gay yang baru-baru ini digerebek di kawasan Puncak, Bogor. MUI menilai kegiatan tersebut sebagai tindakan yang menyimpang dari norma agama dan sosial, serta sangat memalukan.

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum atas tindakan tegas membubarkan pesta tersebut. Ia menegaskan bahwa perilaku homoseksual merupakan penyimpangan yang harus ditindaklanjuti secara serius.

Lebih lanjut, Anwar Abbas berharap para peserta pesta gay tersebut dapat menyadari kesalahan mereka dan kembali ke jalan yang benar. Ia menekankan bahwa praktik homoseksualitas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan dapat mengancam keberlangsungan populasi manusia.

"Jika semua orang di dunia ini menikah dengan sesama jenis, maka dapat dipastikan dalam kurun waktu 100-150 tahun ke depan, seluruh umat manusia di dunia akan punah," tegasnya.

Anwar Abbas juga menambahkan bahwa perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan dan berharap para pelaku dapat menyadari konsekuensi dari tindakan mereka.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menggerebek sebuah pesta gay yang berkedok ‘Family Gathering’ di sebuah vila di Megamendung, Puncak, Bogor. Sebanyak 75 orang peserta diamankan, dengan rentang usia antara 21 hingga 50 tahun.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa 30 orang peserta dinyatakan reaktif HIV dan sifilis. Pihak kepolisian kini tengah memeriksa empat orang yang diduga sebagai penyelenggara acara tersebut.

Scroll to Top