Piala Dunia Antarklub 2025 menghadirkan kejutan besar ketika klub raksasa Argentina, Boca Juniors, harus puas berbagi angka dengan tim underdog asal Selandia Baru, Auckland City FC. Hasil imbang 1-1 ini menjadi noda bagi Boca yang memiliki sejarah panjang dan deretan gelar juara.
Dalam laga pamungkas Grup C, Benfica berhasil mengamankan tempat di babak 16 besar bersama Bayern Munich. Sementara itu, Boca Juniors dan Auckland City FC harus angkat koper lebih awal. Namun, sorotan utama tertuju pada pertandingan Boca melawan Auckland City FC.
Auckland City FC, yang mayoritas pemainnya berprofesi sebagai pekerja biasa, sebelumnya mengalami dua kekalahan telak. Mereka dibantai Bayern Munich 0-10 dan dipermalukan Benfica 0-6. Namun, semangat juang mereka tak padam.
Pahlawan Auckland City FC dalam laga ini adalah Christian Gray, seorang guru olahraga magang. Di menit ke-52, Gray sukses menyundul bola hasil sepak pojok yang dieksekusi Jerson Lagos, seorang tukang cukur. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol bagi Auckland City FC di turnamen ini dan membuyarkan kemenangan Boca.
"Ini seperti mimpi," ujar Gray, mengungkapkan kebahagiaannya. Rekannya, Lagos, menambahkan, "Kami pantas mendapatkan hasil ini. Semoga kami kini mendapatkan sedikit rasa hormat."
Hasil imbang ini disambut gegap gempita di Selandia Baru. Media lokal menyebut penampilan Auckland City FC sebagai "heroik", sebuah perubahan drastis dari sebelumnya yang mencibir kekalahan telak mereka.
Kisah Auckland City FC di Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi bukti bahwa semangat dan kerja keras dapat mengalahkan nama besar dan reputasi. Sebuah pelajaran berharga bagi dunia sepak bola.
