Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terus menjadi sorotan dunia. Berikut rangkuman perkembangan terbaru dan dampaknya, terutama bagi Indonesia:
1. Trump Mengkritik Ketua The Fed
Trump kembali melontarkan kritik pedas kepada Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, terkait kebijakan moneter bank sentral AS. Ia menyebut Powell "terlambat dan salah," mengindikasikan ketidakpuasannya atas kinerja The Fed. Kritik ini menambah ketidakpastian di pasar, sementara bank sentral Eropa justru mengambil langkah berlawanan dengan memangkas suku bunga.
2. WTO Angkat Bicara
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akhirnya merespon perang tarif Trump. Kepala WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, menyatakan kekhawatiran mendalam atas tarif timbal balik yang diberlakukan AS. WTO memprediksi penurunan perdagangan global tahun ini akibat kebijakan tersebut, terutama di wilayah Amerika Utara. Pemisahan ekonomi AS dan China juga menjadi perhatian utama, dengan potensi penurunan perdagangan antara kedua negara mencapai 81-91% untuk produk teknologi.
3. Negosiasi Indonesia-AS: Update Terbaru
Pemerintah Indonesia terus berupaya menegosiasikan tarif yang dikenakan AS terhadap produk ekspor Indonesia. Setelah sempat ditunda, negosiasi terus berlanjut dengan fokus pada penguatan kerjasama ekonomi, termasuk dalam rantai pasok. Indonesia mengundang investor AS untuk berinvestasi di sektor mineral kritis dan sektor-sektor strategis lainnya. Menteri Luar Negeri RI juga menyampaikan prioritas program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang membuka peluang kerjasama konkret dengan AS.
4. Indonesia Tingkatkan Impor dari AS
Sebagai bagian dari strategi negosiasi tarif, Indonesia berencana meningkatkan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dari AS hingga 85%. Selain itu, impor minyak mentah dari AS juga akan ditingkatkan menjadi lebih dari 40%. Langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
5. Arab Saudi Terancam Jadi Korban
Kebijakan tarif Trump juga mengancam proyek megacity futuristik NEOM di Arab Saudi. Biaya proyek yang diperkirakan mencapai US$8,8 triliun semakin membengkak akibat tarif yang dikenakan AS pada rantai pasokan global. Hal ini dapat memperburuk kondisi keuangan proyek dan berpotensi menggagalkan rencana ambisius Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
6. Trump ‘Melunak’ ke Zelensky
Trump menunjukkan perubahan sikap terhadap Presiden Ukraina Zelensky. Ia menyatakan tidak menyalahkan Zelensky atas invasi Rusia dan mengindikasikan adanya kesepakatan mineral yang akan segera ditandatangani antara kedua negara.
7. AS Mulai Berunding dengan China
Trump mengonfirmasi bahwa AS sedang berunding dengan China terkait tarif. Ia meyakini kedua negara dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang berkepanjangan. Pembicaraan ini terjadi setelah AS menaikkan tarif terhadap produk China.