Rutan Gresik Gencarkan Skrining TBC untuk Warga Binaan

GRESIK — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik terus berupaya melindungi kesehatan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan pemeriksaan tuberkulin. Sebanyak 36 WBP berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di Poli Klinik Pratama Rutan Gresik pada hari Rabu, 22 Juni 2025, berkat kolaborasi dengan Puskesmas Cerme.

Inisiatif ini bertujuan mendeteksi dini potensi infeksi tuberkulosis (TBC) pada WBP yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita TBC. Proses skrining dilakukan dengan cermat, diawali dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang menunjukkan hasil negatif, sebelum dilanjutkan dengan injeksi tuberkulin.

Nuricha Ita Shofiana, Perawat Ahli Pertama Rutan Gresik, menjelaskan bahwa WBP akan dievaluasi selama tiga hari setelah penyuntikan tuberkulin. "Jika hasilnya positif, pengobatan pencegahan TBC akan segera diberikan sesuai protokol kesehatan," ujarnya.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya preventif pengendalian penyakit menular di lingkungan rutan, mengingat kepadatan hunian dapat meningkatkan risiko penyebaran TBC. Kemitraan dengan Puskesmas sangat krusial dalam memastikan deteksi dini dan penanganan yang tepat bagi WBP yang rentan terpapar.

Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho, menegaskan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai bentuk perlindungan kesehatan penghuni rutan. "Pemeriksaan ini memungkinkan petugas dan warga binaan untuk bersama-sama mencegah dan mengendalikan TBC secara optimal," katanya.

Yuliawan juga mengimbau agar warga binaan selalu menjaga kebersihan diri dan menerapkan pola hidup sehat. "Kami terus mengingatkan pentingnya kebersihan tubuh dan lingkungan, serta memperhatikan asupan gizi," pungkasnya.

Scroll to Top