Film Jurassic World Rebirth yang dijadwalkan tayang 2 Juli 2025 diprediksi akan menjadi salah satu tontonan musim panas yang paling dinantikan. Film ini akan menampilkan Scarlett Johansson sebagai Zora, pemimpin tim elit yang bertugas mengamankan materi genetik dari lokasi asli Jurassic Park.
Dalam petualangannya, Zora berupaya mendapatkan DNA dari tiga dinosaurus unggulan yang diyakini dapat menyelamatkan peradaban manusia. Lebih dari sekadar aksi mendebarkan dan efek visual dinosaurus purba yang memukau, film ini menjanjikan kombinasi aksi brutal dengan sentuhan sains yang surprisingly relevan.
Ben Lamm, salah satu pendiri Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi yang fokus pada de-extinction, memberikan pandangannya mengenai akurasi sains dalam film ini. Colossal dikenal karena upayanya menghidupkan kembali spesies yang telah punah, seperti dire wolf, serigala raksasa yang punah 10.000 tahun lalu, melalui DNA purba.
Lalu, bagaimana dengan dinosaurus? Menurut Lamm, untuk saat ini, menghidupkan kembali dinosaurus masih jauh dari mungkin. Ia bahkan menyatakan bahwa hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi, mengingat usia DNA dinosaurus yang sudah terlalu tua.
"DNA tertua yang pernah kami tangani berusia sekitar 1,2 juta tahun dari mammoth stepa. Sementara dinosaurus punah 65 juta tahun lalu," jelas Lamm.
Apakah ini berarti seluruh film Jurassic mustahil secara ilmiah? Tidak sepenuhnya. Lamm menjelaskan bahwa Jurassic World Rebirth memiliki pendekatan yang mirip dengan riset yang dilakukan Colossal saat ini, terutama dalam rekayasa genetika dan teknik genom.
Dalam film, banyak dinosaurus yang muncul bukanlah spesies asli, melainkan hasil manipulasi genetik, seperti Indominus Rex, dinosaurus hibrida fiktif yang menjadi antagonis utama di Jurassic World. Lamm berpendapat bahwa konsep ini justru lebih mendekati realita.
"Mereka melakukan gene splicing, mencampur-campur DNA untuk menciptakan spesies baru. Ini sebenarnya realistis," ungkapnya.
Sejauh ini, DNA dinosaurus yang ditemukan sudah sangat terdegradasi. Oleh karena itu, Colossal lebih fokus pada hewan-hewan yang baru punah dalam waktu relatif singkat, seperti mammoth atau dodo. Namun, jika fragmen DNA yang hilang itu berhasil ditemukan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti kita dapat melihat T-rex di kebun binatang.
"Saya tidak ingin mengatakan mustahil, tetapi sejauh ini saya tidak melihat di dunia mana kita bisa menemukan DNA dino yang masih utuh," tambahnya.
Jurassic World Rebirth juga berbeda dengan film Jurassic Park pertama yang mengklaim dapat mengisi celah DNA dengan gen katak. Kenyataannya, prosesnya tidak sesederhana itu.
Film-film Jurassic Park memang sering dikritik karena kurang akurat dalam menggambarkan dinosaurus. Namun, Jurassic World Rebirth tampaknya lebih menyadari hal ini.
Film Jurassic World Rebirth akan disutradarai oleh Gareth Edwards dan ditulis oleh David Koepp dan Michael Crichton, dengan durasi 134 menit.
Jurassic World Rebirth adalah kelanjutan dari dunia Jurassic Park, The Lost World: Jurassic Park, Jurassic Park 3, Jurassic World, Jurassic World: Fallen Kingdom, dan Jurassic World: Dominion. Selain Scarlett Johansson, film ini juga akan dibintangi oleh Jonathan Bailey, Mahershala Ali, dan Rupert Friend.