Trump Murka, Klaim Serangan AS Hancurkan Total Situs Nuklir Iran Dibantah Media

Jakarta, CNN Indonesia – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kecaman keras terhadap media kenamaan AS, CNN dan New York Times, terkait pemberitaan tentang serangan Pentagon terhadap fasilitas nuklir Iran.

Kemarahan Trump dipicu oleh laporan kedua media tersebut mengenai kondisi tiga lokasi nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan setelah serangan bom GBU-57 dari pesawat pengebom siluman B-2 pada hari Minggu (22/6).

Melalui platform media sosial Truth dan X, Trump membantah keras laporan CNN dan New York Times yang menyatakan bahwa tidak ada kerusakan signifikan pada situs-situs tersebut.

"Berita palsu CNN bersama New York Times yang gagal, telah berkolaborasi dalam upaya meremehkan salah satu operasi militer (AS) paling sukses dalam sejarah," tulis Trump di akun X miliknya.

"Situs nuklir di Iran hancur total! CNN dan New York Times dikecam habis-habisan oleh publik," lanjutnya.

Namun, CNN melaporkan secara eksklusif, berdasarkan informasi dari sumber intelijen AS, bahwa serangan bom GBU-57 tidak sampai melenyapkan ketiga fasilitas nuklir tersebut.

Menurut penilaian awal intelijen AS yang dipaparkan oleh tiga sumber yang mendapatkan penjelasan tentang laporan tersebut, serangan yang diinstruksikan oleh Trump itu hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan.

Penilaian tersebut dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (Defense Intelligence Agency/DIA).

Salah satu sumber mengindikasikan bahwa laporan awal ini didasarkan pada evaluasi kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS pasca serangan.

"Analisis kerusakan pada situs dan dampaknya terhadap ambisi nuklir Iran masih berlangsung, dan dapat berubah seiring dengan tersedianya informasi intelijen lebih lanjut," ungkap laporan CNN.

Temuan awal ini bertentangan dengan klaim berulang Trump yang menyebutkan bahwa serangan tersebut "benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan" fasilitas pengayaan nuklir Iran.

Scroll to Top