Balikpapan Gencarkan Program Jumantik Mandiri untuk Tekan Kasus DBD

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengajak seluruh warga untuk proaktif menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan rumah masing-masing, sebagai upaya utama menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menekankan bahwa partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama dalam memberantas sarang nyamuk (PSN). Pencegahan secara rutin dan mandiri dinilai lebih efektif daripada hanya mengandalkan fogging. "Fogging bukanlah solusi tunggal. Menjaga kebersihan lingkungan dan bebas jentik, dimulai dari rumah, adalah prioritas," ungkap Alwiati.

Melalui program ini, setiap keluarga diharapkan menunjuk satu anggota sebagai Jumantik rumah tangga. Tugasnya meliputi pemeriksaan berkala tempat penampungan air, memastikan tidak ada jentik nyamuk, serta mengedukasi anggota keluarga lainnya mengenai pentingnya kebersihan lingkungan.

Kampanye PSN terus disosialisasikan melalui pendekatan 3M Plus:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin
  • Menutup rapat wadah air yang tidak digunakan
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk

"Plus" mencakup langkah-langkah tambahan:

  • Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak air
  • Menggunakan obat nyamuk atau larvasida
  • Memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela
  • Memperbaiki saluran air yang tersumbat
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan serai wangi

Alwiati juga menekankan pentingnya gotong royong membersihkan lingkungan dan pemberian larvasida di area yang sulit dijangkau atau dikuras. "Pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama. Tanpa dukungan aktif masyarakat, upaya ini tidak akan optimal," jelasnya.

Melalui edukasi berkelanjutan dan gerakan Jumantik Mandiri, DKK Balikpapan berharap dapat menekan angka kasus DBD secara signifikan. Keberhasilan pengendalian penyakit ini adalah hasil nyata dari kesadaran kolektif seluruh warga kota, bukan hanya petugas kesehatan.

Scroll to Top