Jakarta – Konflik di Jalur Gaza terus memakan korban. Serangan Israel dilaporkan telah merenggut nyawa puluhan warga sipil, termasuk mereka yang sedang mengantre bantuan makanan.
Pada hari Rabu (25 Juni 2025), badan pertahanan sipil Gaza mengumumkan bahwa sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan Israel. Enam di antaranya sedang menunggu untuk menerima bantuan makanan di tengah kondisi wilayah Palestina yang dilanda perang berkepanjangan.
Menurut juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal, enam orang tewas dan 30 lainnya luka-luka akibat "tembakan Israel yang menargetkan ribuan warga sipil yang mengantre bantuan" di Gaza tengah. Bassal menyebutkan bahwa kerumunan warga tersebut terkena tembakan "peluru dan granat tank" Israel.
Pihak militer Israel menyatakan sedang "menyelidiki" laporan tersebut.
Kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak akhir Mei, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat-pusat bantuan yang kekurangan pasokan. Sebelumnya, badan pertahanan sipil mengatakan pasukan Israel menewaskan 46 orang yang menunggu bantuan pada hari Selasa (24/6).
Serangan udara Israel di Gaza tengah dan utara pada Rabu (25/6) dini hari juga menewaskan sedikitnya 14 orang. Serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan enam orang, termasuk seorang anak. Delapan orang lainnya tewas dalam dua serangan terpisah terhadap rumah-rumah di Deir el-Balah dan timur Kota Gaza.
Pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas masih berlanjut sejak serangan Hamas pada Oktober 2023. Konflik ini telah mengakibatkan ribuan korban jiwa, sebagian besar adalah warga sipil.