Danantara Genjot Investasi di BUMN: Garuda, PGEO, Chandra Asri, dan Sektor Baterai Kendaraan Listrik

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menunjukkan keseriusannya dalam berinvestasi di berbagai perusahaan, khususnya yang terlibat dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini menjadi sinyal positif bagi pengembangan infrastruktur dan industri strategis di Indonesia.

Salah satu langkah terbaru Danantara adalah memberikan pinjaman dana melalui PT Danantara Asset Management (Persero) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Dana ini bertujuan untuk mendukung transformasi pengelolaan portofolio strategis Garuda Indonesia, termasuk optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyehatan kinerja.

Selain Garuda, Danantara juga menjalin kerjasama dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) untuk pengembangan energi panas bumi sebesar 3 GW. Fokus kerjasama ini tertuju pada proyek-proyek prioritas yang diharapkan dapat segera memasuki tahap eksekusi investasi. Langkah ini sejalan dengan upaya percepatan transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Danantara bersama Indonesia Investment Authority (INA) telah menandatangani MoU dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Kerjasama ini mendukung pengembangan pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi soda api dan Etilen Diklorida di Indonesia. Bahan-bahan ini merupakan bahan baku utama untuk industri hilir, termasuk pengolahan nikel, yang akan mendorong swasembada hilir dan industri hilir Indonesia secara keseluruhan.

Tak hanya itu, Danantara juga terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Danantara masuk ke dalam konsorsium pengembangan dua proyek ekosistem baterai kendaraan listrik bersama raksasa global seperti Huayou Cobalt dan Contemporary Amperex Technology (CATL). Keikutsertaan Danantara diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam konsorsium dan mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Beberapa perusahaan yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari investasi Danantara di sektor baterai kendaraan listrik antara lain:

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Berada langsung di bawah konsorsium IBC dan terlibat dalam pembangunan proyek kendaraan listrik senilai Rp85,6 triliun bersama CATL.

  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO): Akan diuntungkan dengan kerjasama antara Zhejiang Huayou Cobalt Co., dan Ford Motor Company dalam tiga proyek smelter dengan total investasi hingga US$ 8,8 miliar.

  • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): Bekerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan CATL dalam pembangunan pabrik HPAL di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Investasi Danantara di berbagai sektor strategis ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendukung pengembangan industri yang berkelanjutan.

Scroll to Top