Iran Kembali Buka Sebagian Wilayah Udara Usai Gencatan Senjata dengan Israel

Teheran, Iran – Setelah disepakatinya gencatan senjata yang mengakhiri konfrontasi udara selama hampir dua minggu dengan Israel, Iran secara bertahap mulai membuka kembali ruang udaranya, dimulai dari wilayah timur negara tersebut.

Langkah ini diambil setelah penutupan wilayah udara yang berlangsung sejak 13 Juni, menyusul operasi pengeboman skala besar oleh Tel Aviv yang dibalas Iran dengan serangkaian serangan rudal. Gencatan senjata antara kedua negara resmi berlaku sejak Selasa (24/6) waktu setempat.

Kementerian Transportasi Iran mengumumkan pembukaan kembali sebagian wilayah udara ini pada Rabu (25/6), sehari setelah gencatan senjata diberlakukan. Menurut juru bicara kementerian, Majid Akhavan, wilayah udara di bagian timur Iran kini dibuka untuk penerbangan internasional serta penerbangan domestik dan internasional yang memiliki asal atau tujuan di bandara-bandara yang terletak di wilayah Iran bagian timur.

Bandara Mashhad, yang sebelumnya diklaim Israel menjadi target serangan militer selama konflik berlangsung, termasuk dalam daftar bandara yang kembali beroperasi. Selain Mashhad, bandara lain seperti Chabahar, Zahedan, dan Jask juga telah dibuka kembali.

Sementara itu, penerbangan domestik dan internasional di wilayah lain Iran, termasuk ibu kota Teheran, masih belum diizinkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baik Israel maupun Iran sama-sama mengklaim kemenangan setelah gencatan senjata diumumkan. Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, mengungkapkan bahwa pasukan komando Tel Aviv telah beroperasi secara rahasia di dalam wilayah Iran selama konflik 12 hari tersebut, menciptakan "kebebasan aksi operasional" bagi Israel. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Teheran terkait pernyataan tersebut.

Scroll to Top