Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendeklarasikan perang melawan korupsi yang merajalela di Indonesia. Ia berjanji untuk memberantas segala bentuk manipulasi dana yang berpotensi merugikan keuangan negara dan menghambat kemajuan bangsa.
"Kita harus terus memerangi korupsi, manipulasi, dan pemborosan. Semua celah kebocoran anggaran harus dihentikan," tegas Prabowo dalam peresmian proyek energi baru terbarukan (EBT), Kamis (26/6).
Prabowo meyakini bahwa dengan memberantas korupsi, kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia akan meningkat. Hal ini akan membawa Indonesia menuju cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah harus dinikmati oleh seluruh rakyat tanpa terkecuali.
"Ini adalah tujuan kita, dan hari ini adalah hari yang sangat penting dalam perjuangan kita menuju kemakmuran dan keadilan," ujarnya.
Sejak lama, Prabowo telah menyerukan perlawanan terhadap praktik korupsi. Dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Selasa (2/6), Prabowo menyatakan bahwa masih banyak koruptor yang mencuri uang rakyat dan kekayaan negara dalam jumlah besar.
"Kekayaan kita sangat besar, tetapi terlalu banyak pencuri yang mengambil uang rakyat," jelasnya.
Prabowo mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mendukung agenda pemberantasan korupsi. Hal ini dilakukan demi mewariskan Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi.
"Kita berjuang melawan korupsi agar kalian dapat mengambil alih negara dalam keadaan baik, kuat. Tidak boleh ada kemiskinan, tidak boleh ada kelaparan. Mari bersatu," tuturnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk melaporkan segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat atau pemimpin di sekitar mereka.
"Jika ada bukti, segera laporkan. Jangan terima penyelewengan, jangan terima pejabat yang bertindak sewenang-wenang," tegasnya.
Di sisi lain, Prabowo mengajak seluruh pihak yang telah diberi kepercayaan oleh rakyat untuk kembali kepada nilai-nilai Pancasila. Ia mengancam akan memberhentikan pejabat yang melakukan penyelewengan.
"Siapa pun yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan tanpa ragu-ragu, tanpa pandang bulu, tanpa melihat keluarga, partai, atau suku mana. Yang melanggar UU dan UUD akan kita tindak," tegasnya.
"Semua penyelewengan dan kebocoran harus dihentikan. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," pungkasnya.