Abdul Qadeer Khan: Pahlawan Nuklir Pakistan yang Diburu Mossad

Abdul Qadeer Khan, atau AQ Khan, seorang ilmuwan yang sangat kontroversial namun dihormati di Pakistan, memegang peran sentral dalam pengembangan senjata nuklir negara itu. Bagi banyak warga Pakistan, ia adalah pahlawan nasional yang menyelamatkan negara dari ancaman eksternal. Namun, bagi dunia Barat, khususnya Israel dan Amerika Serikat, ia dianggap sebagai ancaman serius.

AQ Khan dianggap sama berbahayanya dengan Osama bin Laden oleh mantan Direktur CIA George Tenet. Mantan Direktur Mossad Shabtai Shavit bahkan menyesali kegagalannya untuk membunuh AQ Khan.

Peran dalam Program Nuklir Pakistan

Setelah India berhasil menguji senjata nuklir pada tahun 1974, Pakistan bertekad untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri. Perdana Menteri saat itu, Zulfikar Ali Bhutto, berjanji akan melakukan segala cara untuk mewujudkan ambisi tersebut, bahkan jika rakyatnya harus kelaparan.

AQ Khan, seorang insinyur metalurgi yang bekerja di sebuah perusahaan nuklir di Belanda, secara misterius kembali ke Pakistan pada tahun 1976 dengan membawa cetak biru sentrifugal uranium. Ia mendirikan laboratorium penelitian di Rawalpindi dan mulai memproduksi uranium yang diperkaya untuk senjata nuklir.

Upaya Israel Menghentikan Program Nuklir Pakistan

Israel, yang juga memiliki senjata nuklir, berusaha keras untuk menghentikan Pakistan mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1980-an, Israel bahkan merencanakan untuk mengebom situs nuklir Pakistan dengan bantuan India, tetapi rencana ini dibatalkan.

Mossad, badan intelijen Israel, juga melakukan serangkaian upaya pembunuhan terhadap para eksekutif perusahaan Eropa yang bekerja sama dengan AQ Khan. Namun, semua upaya ini gagal.

Jaringan Nuklir Internasional AQ Khan

Sejak pertengahan 1980-an, AQ Khan menjalankan jaringan nuklir internasional yang mengirimkan teknologi dan desain ke Iran, Korea Utara, dan Libya. Ia memesan dua kali lipat jumlah suku cadang yang dibutuhkan program nuklir Pakistan dan menjual kelebihannya secara diam-diam.

Pada tahun 2004, AQ Khan mengaku menjalankan jaringan proliferasi nuklir dan menyediakan teknologi nuklir untuk Iran, Libya, dan Korea Utara. Pemerintah Pakistan kemudian memaafkannya, tetapi ia ditempatkan dalam tahanan rumah hingga tahun 2009.

Warisan AQ Khan

AQ Khan meninggal dunia pada tahun 2021 akibat Covid-19. Ia dikenang sebagai pahlawan nasional di Pakistan dan sebagai ancaman bagi keamanan global di Barat. Warisannya tetap kontroversial hingga saat ini.

Meskipun kontroversial, AQ Khan berhasil menjadikan Pakistan sebagai negara berkekuatan nuklir, menjamin keamanan dan kedaulatan negara tersebut di tengah lanskap geopolitik yang kompleks. Bagaimanapun, AQ Khan akan selalu diingat sebagai sosok penting dalam sejarah Pakistan.

Scroll to Top