Kasus DBD Meningkat, Tanjungpinang Gencarkan Fogging dan PSN

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengambil langkah sigap merespons lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi dalam sebulan terakhir. Tindakan preventif berupa pengasapan (fogging) intensif dilakukan di berbagai wilayah yang teridentifikasi sebagai zona rawan penyebaran penyakit tersebut.

Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan signifikan, dengan 40 kasus baru DBD tercatat hingga 25 Juni 2025, dibandingkan dengan 32 kasus pada bulan Mei. Kelurahan Kampung Bugis menjadi fokus utama karena ditemukan lima kasus dalam waktu berdekatan.

Pengasapan bertujuan untuk memutus rantai penularan virus dengue yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Langkah ini didasarkan pada hasil investigasi lapangan yang mengungkap kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk.

Pemeriksaan epidemiologi menunjukkan angka bebas jentik (ABJ) di lokasi kasus hanya sekitar 50 persen, jauh di bawah standar minimal 95 persen. Hal ini mengindikasikan masih banyak genangan air yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.

Selain fogging, Dinas Kesehatan juga melaksanakan abatisasi selektif, yaitu penaburan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan secara rutin. Upaya ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan jentik nyamuk dan mencegahnya menjadi nyamuk dewasa.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Keberhasilan pengendalian DBD sangat bergantung pada peran serta warga dalam memberantas sarang nyamuk di rumah dan sekitarnya.

Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah penampung air, menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD.

Warga juga diingatkan untuk mewaspadai gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, mual, dan munculnya bintik merah pada kulit. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Scroll to Top