New York – Kiprah politikus Muslim dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dalam bursa calon Wali Kota New York menuai sorotan tajam. Presiden AS, Donald Trump, tanpa tedeng aling-aling melontarkan kecaman pedas terhadap Mamdani.
Mamdani, seorang anggota legislatif negara bagian New York yang mewakili wilayah Queens, secara mengejutkan berhasil mengungguli kandidat kuat, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk jabatan Wali Kota New York.
Walau hasil pemilihan pendahuluan belum diumumkan secara resmi, keunggulan suara Mamdani yang signifikan membuat Cuomo sulit mengejar. Cuomo pun telah mengakui kekalahannya dan memberikan ucapan selamat kepada Mamdani.
Kesuksesan Mamdani ini memicu reaksi keras dari Trump. Melalui serangkaian unggahan di media sosial, Trump meluapkan ketidaksenangannya dengan mengomentari penampilan, suara, hingga kecerdasan Mamdani.
Dalam salah satu komentarnya di media sosial Truth Social, Trump mencap Mamdani, yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai seorang sosialis, sebagai "komunis gila 100%".
"Akhirnya terjadi, Partai Demokrat sudah kelewatan. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan berada di jalur untuk menjadi Wali Kota," tulis Trump.
"Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tapi ini sudah keterlaluan. Penampilannya BURUK, suaranya cempreng, dia tidak terlalu pintar," lanjut Trump dalam serangan verbalnya.
Rentetan unggahan media sosial ini menjadi komentar pertama Trump terkait pemilihan pendahuluan calon Wali Kota New York. Dalam unggahan lainnya, Trump menyindir para politikus Partai Demokrat yang mendukung Mamdani, seperti anggota DPR AS Alexandria Ocasio-Cortez dan pemimpin minoritas Senat AS Chuck Schumer.
Mamdani, yang merupakan putra imigran asal India dan lahir di Uganda, berhasil menarik dukungan publik melalui usulan kebijakan yang menarik, seperti pembekuan biaya sewa bagi banyak warga New York, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal.
Mamdani juga secara tegas mengambil sikap pro-Palestina yang kuat, yang menuai kritikan dari kelompok pendukung Israel dan menjadikan kebijakan luar negeri sebagai isu penting dalam pertarungan calon Wali Kota New York.
Beberapa waktu lalu, Mamdani secara terbuka menyatakan bahwa jika menjabat Wali Kota New York, dirinya akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu jika mengunjungi New York, dengan mengacu pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Dia juga pernah hadir dan memimpin seruan dukungan terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi dalam aksi pro-Palestina di AS.