Harga emas saat ini menunjukkan pergerakan yang tidak menentu, naik dan turun dalam periode singkat. Pada penutupan perdagangan Kamis (26 Juni 2025), harga emas berada di US$ 3.328,08 per troy ons, sedikit menurun sebesar 0,12%. Tren penurunan ini berlanjut pada Jumat (27 Juni 2025) pukul 06.21 WIB, dengan harga emas di level US$ 3321,69 atau turun 0,19%.
Dalam sepuluh hari terakhir, harga emas mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Harga menguat dan melemah masing-masing lima kali dalam periode tersebut. Meredanya ketegangan di Timur Tengah menjadi salah satu faktor yang menekan harga emas. Di sisi lain, harapan terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral AS memberikan dorongan positif bagi harga emas. Ketidakpastian ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga muncul katalis baru yang dapat memberikan arah yang lebih jelas.
Stabilnya harga emas pada hari Kamis terjadi seiring dengan sikap investor yang berhati-hati, menunggu rilis data inflasi dari Amerika Serikat. Data ini akan menjadi acuan penting dalam menilai prospek kebijakan suku bunga. Selain itu, pasar juga terus memantau perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah.
Ekspektasi pasar saat ini mengarah pada kemungkinan adanya dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2025, dengan total penurunan sebesar 50 basis poin, dimulai pada bulan September.
Fokus investor tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis malam ini. Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan yang akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed).
Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya menjadi pilihan investasi yang menarik dalam kondisi ketidakpastian dan inflasi. Namun, suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tariknya.
Meskipun dolar AS mengalami penurunan hingga mencapai level terendah sejak April 2022, hal ini tidak mampu mengangkat harga emas. Secara teoritis, melemahnya dolar seharusnya membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Namun, faktor geopolitik yang membaik tampaknya lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan harga emas saat ini.