Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan klarifikasi terkait dugaan dirinya pernah menggebrak meja dan membentak kader PDIP, Riezky Aprilia. Penjelasan ini disampaikan saat Hasto diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus dugaan suap PAW anggota DPR Harun Masiku dan penghalangan penyidikan.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Hasto mengakui adanya pertemuan dengan Riezky Aprilia terkait permintaan pengunduran diri dari pencalonan legislatif di Dapil 1 Sumatera Selatan. Saat itu, Hasto menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah keputusan partai.
Jaksa menanyakan apakah dalam perdebatan tersebut Hasto emosi hingga menggebrak meja, namun Hasto membantahnya. Ia menyatakan hanya menyampaikan keputusan partai kepada Riezky. Hasto juga mengaku tidak ingat detail perdebatan tersebut, termasuk apakah Riezky menangis atau tidak. Menurut informasi yang ia terima dari Komarudin, Riezky tidak menangis di tempat tersebut.
Terkait balasan pesan WhatsApp (WA) "ok sip" kepada Saeful, Hasto menjelaskan bahwa itu adalah jawaban standar yang ia kirimkan saat menerima pesan. Jaksa menanyakan terkait tiga langkah untuk meloloskan Harun Masiku menjadi anggota DPR yang disampaikan Saeful. Hasto mengaku tidak tahu menahu soal langkah-langkah tersebut maupun pertemuan yang dilakukan Saeful, Harun, dan Donny.
Hasto menjelaskan bahwa balasan "ok sip" merupakan jawaban formal saat ia menerima pesan dari Saeful yang melaporkan telah bertemu dengan Harun Masiku. Ia menegaskan tidak memperhatikan maksud dari pesan tersebut karena sedang sibuk dengan agenda Rakernas partai. Hasto juga membantah bahwa balasan "ok sip" tersebut berarti ia memahami hasil pertemuan antara Harun Masiku dan Saeful Bahri. Ia menegaskan bahwa itu hanyalah jawaban standar di tengah kesibukannya.