Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Israel akan menghadapi kehancuran total akibat serangan Iran jika Amerika Serikat tidak ikut campur dalam konflik. Pernyataan ini disampaikan pasca gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran udara selama 12 hari.
Konflik bermula pada 13 Juni dengan serangan udara Israel ke wilayah Iran. Eskalasi meningkat ketika AS melakukan pemboman terhadap tiga lokasi nuklir Iran. Presiden AS kemudian mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Dalam pidatonya, Khamenei memuji kemenangan Iran atas Israel, menyebut rezim Zionis bertekuk lutut dan hancur di bawah serangan Iran. Ia menekankan kemampuan angkatan bersenjata Iran menembus pertahanan canggih Israel dan menghancurkan wilayah perkotaan dan militer. Khamenei menegaskan bahwa agresi terhadap Iran akan dibayar mahal.
Khamenei juga menyoroti keterlibatan AS dalam konflik untuk menyelamatkan Israel dari kehancuran total. Meskipun AS menyerang fasilitas nuklir Iran, mereka gagal mencapai tujuan signifikan. Ia mengecam pernyataan Presiden AS yang dinilai berlebihan dan bertujuan menutupi kegagalan. Khamenei mengklaim bahwa Iran berhasil menyerang pangkalan penting AS di kawasan tersebut, Al-Udeid, dan menekankan kemampuan Iran untuk bertindak melawan pusat-pusat utama AS kapan pun diperlukan.
Khamenei juga mengapresiasi persatuan dan solidaritas bangsa Iran dalam mendukung tindakan angkatan bersenjata. Ia mengkritik pernyataan Presiden AS yang menuntut penyerahan diri Iran, menyebutnya sebagai lelucon dan penghinaan besar terhadap bangsa Iran. Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah menyerah dan akan terus menang.