Israel Sesumbar Ingin Habisi Ayatollah Khamenei

TEHERAN – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melontarkan pernyataan kontroversial bahwa militer Israel berambisi melenyapkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun, ia mengklaim kesempatan operasional untuk melaksanakan hal tersebut belum pernah ada. Komentar ini muncul setelah kedua negara menyepakati gencatan senjata.

"Jika dia menjadi target kami, kami akan menyingkirkannya," ujar Katz. "Kami ingin melenyapkan Khamenei, tetapi peluang untuk itu belum ada."

Katz juga menegaskan bahwa Israel tidak memerlukan izin dari Amerika Serikat untuk mengambil tindakan semacam itu.

Ancaman serupa telah diucapkan Katz sebanyak dua kali sejak konflik antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni. Pertempuran mereda setelah kedua negara sepakat untuk mengakhiri permusuhan.

Dalam pidatonya setelah gencatan senjata, Khamenei memberikan ucapan selamat kepada rakyat Iran atas "kekalahan rezim Zionis palsu." Ia mengklaim bahwa "rezim Zionis hampir hancur di bawah serangan Republik Islam," dan bahwa intervensi AS pun gagal mencapai hasil yang diinginkan.

Khamenei menuduh AS terlibat langsung dalam perang karena khawatir "rezim Zionis akan hancur total" tanpa bantuan mereka. Namun, menurutnya, AS tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari perang ini, dan Republik Islam justru keluar sebagai pemenang.

Ia juga memuji "persatuan luar biasa" rakyat Iran selama konflik, mengklaim bahwa 90 juta orang berdiri bersama tanpa perpecahan.

Iran dan Israel terlibat dalam pertempuran udara selama 12 hari, yang dipicu oleh agresi udara Israel terhadap wilayah Iran pada 13 Juni. AS kemudian ikut campur dengan membombardir tiga situs nuklir Iran. Presiden AS mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata total.

Scroll to Top