Nama Michael Fassbender kembali mencuat dalam bursa calon pemeran James Bond. Kenangan audisinya dua dekade lalu masih segar di ingatan banyak orang, dan kini, setelah berperan sebagai mata-mata dalam film "Black Bag," ia semakin membuktikan kelayakannya. Gaya aktingnya yang tenang namun intens menjanjikan karakter 007 yang lebih reflektif dan mampu menaklukkan musuh dengan cara yang lebih mendalam.
Kemampuan Fassbender dalam menghadirkan lapisan emosional pada setiap karakter menjadi nilai tambah tersendiri. Perannya dalam film "12 Years a Slave" dan "Steve Jobs" menunjukkan bagaimana ia mampu mengatur ekspresi dengan detail, membentuk sosok James Bond yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan senjata, tetapi juga kecerdasan emosional yang mendalam. Dalam adegan-adegan krusial, ia dapat menyampaikan rasa tanggung jawab dan rasa bersalah, membuat karakternya terasa lebih manusiawi.
Aksen unik Inggris-Irlandia-Jerman dalam suaranya memberikan kesan internasional yang sesuai dengan karakter 007. Kharisma alami yang terpancar dari postur tubuh dan tatapan matanya yang tajam semakin memperkuat daya tariknya. Jika produser menginginkan aktor berkualitas dengan citra yang tidak terlalu umum, pemilihan Michael Fassbender dapat mengirimkan sinyal bahwa Bond versi selanjutnya akan menghadirkan nuansa yang lebih dewasa dan berfokus pada aspek psikologis.