Merasa mudah lelah dan pegal padahal masih muda? Hati-hati, gangguan metabolik kini semakin sering menyerang generasi muda.
Seorang wanita berusia 26 tahun mengeluhkan sering mengalami kram pada betisnya. Seorang praktisi kesehatan menyarankan olahraga renang sebagai solusi awal. Namun, jika keluhan berlanjut, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Menurutnya, kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah otot atau adanya gangguan metabolik.
Apa itu Gangguan Metabolik?
Gangguan metabolik adalah istilah luas yang mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi metabolisme tubuh. Beberapa contoh penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah diabetes mellitus, Gaucher’s disease, dan hemochromatosis.
Gejala Gangguan Metabolik
Gejala gangguan metabolik sangat bervariasi tergantung jenis penyakitnya. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin muncul adalah:
- Kelelahan
- Perubahan berat badan (naik atau turun)
- Mual dan muntah
- Lemah otot
- Perubahan warna kulit
- Nyeri perut
- Penurunan nafsu makan
- Masalah pertumbuhan pada bayi dan balita
Sindrom Metabolik: Bagian dari Gangguan Metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke. Kondisi ini juga dikenal sebagai Syndrome X, insulin resistance syndrome, atau dysmetabolic syndrome.
Seseorang didiagnosis mengalami sindrom metabolik jika memiliki setidaknya 3 dari 5 faktor risiko berikut:
- Obesitas abdominal: Lingkar perut di atas 90 cm untuk wanita dan di atas 100 cm untuk pria.
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah di atas 130/80 mmHg.
- Gula darah puasa tinggi: Kadar gula darah 100 mg/dL atau lebih.
- Trigliserida tinggi: Kadar trigliserida di atas 150 mg/dL.
- Kolesterol baik (HDL) rendah: Kadar kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL untuk pria dan di bawah 50 mg/dL untuk wanita.
Usia Muda dan Risiko Gangguan Metabolik
Meskipun sering dikaitkan dengan usia lanjut, sindrom metabolik kini semakin banyak ditemukan pada usia muda. Data menunjukkan peningkatan prevalensi sindrom metabolik pada kelompok usia 20-39 tahun.
Oleh karena itu, penting bagi semua orang, terutama generasi muda, untuk waspada terhadap risiko gangguan metabolik. Gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan olahraga teratur, dapat membantu mencegah dan mengelola kondisi ini.