Hamas Ingin Akhiri Konflik Gaza dengan Kesepakatan Komprehensif

Jakarta, CNN Indonesia — Hamas menyatakan keinginan kuat untuk mengakhiri invasi Israel di Gaza melalui sebuah kesepakatan menyeluruh. Kelompok pejuang Palestina ini mengusulkan pertukaran seluruh sandera Israel dengan tahanan warga Palestina yang mendekam di penjara Israel.

Seorang pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi menyetujui gencatan senjata sementara. Dalam pidatonya, Al-Hayya menyampaikan kesiapan Hamas untuk terlibat dalam negosiasi yang mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa sebagai imbalan atas diakhirinya perang di Gaza.

Kesepakatan yang diidamkan Hamas juga meliputi pembebasan tahanan Palestina di Israel serta rekonstruksi wilayah Gaza yang hancur akibat konflik. Al-Hayya menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanfaatkan perjanjian parsial untuk agenda politiknya, yang berfokus pada kelanjutan perang.

Mediasi yang dilakukan oleh Mesir untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata yang sempat menghentikan pertempuran pada Januari lalu belum membuahkan hasil signifikan. Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, James Hewitt, menanggapi pernyataan Hamas dengan menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak menunjukkan minat pada perdamaian.

Pembicaraan terakhir di Kairo, Mesir, pada (14/4) juga belum menghasilkan terobosan berarti. Israel sebelumnya mengusulkan gencatan senjata selama 45 hari dengan imbalan pembebasan sandera dan potensi pembicaraan tidak langsung untuk mengakhiri perang.

Namun, Hamas menolak syarat yang diajukan Israel, yaitu meletakkan senjata. Al-Hayya juga menuduh Israel mengajukan usulan balasan dengan "syarat yang mustahil".

Hamas membebaskan 38 sandera dalam gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Pada Maret lalu, militer Israel kembali melancarkan serangan darat dan udara di Gaza setelah Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata tanpa penghentian perang secara permanen.

Pejabat Israel menyatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga 59 sandera yang tersisa dibebaskan dan Gaza didemiliterisasi. Hamas bersikeras hanya akan membebaskan sandera sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang secara menyeluruh dan menolak tuntutan untuk menyerahkan senjata.

Scroll to Top